Sebuah laporan penelitian terbaru dari Keyrock mengungkapkan perubahan besar dalam bidang remitansi lintas batas. Lembaga keuangan tradisional sering kali mengenakan biaya hingga 12,66% saat menangani transfer internasional sebesar 200 dolar. Sebagai perbandingan, biaya yang dikenakan oleh perusahaan remitansi profesional dan operator seluler sedikit lebih rendah, masing-masing sebesar 5,35% dan 3,87%. Namun, yang benar-benar mencolok adalah munculnya platform stablecoin, yang menurunkan biaya transfer lintas batas dengan jumlah yang sama menjadi kurang dari 1%.

Kemajuan terobosan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi perputaran dana secara signifikan, tetapi juga membawa kemungkinan baru bagi sistem keuangan global. Stablecoin sebagai jenis mata uang digital, nilainya biasanya terkait dengan mata uang fiat, sambil mempertahankan stabilitas, dapat sepenuhnya memanfaatkan keunggulan teknologi blockchain untuk mewujudkan transaksi lintas batas yang cepat dan berbiaya rendah.

Keunggulan biaya yang signifikan ini kemungkinan akan memberi tekanan pada lembaga keuangan tradisional, mendorong mereka untuk meningkatkan layanan dan strategi harga mereka. Sementara itu, bagi individu dan perusahaan yang bergantung pada remitansi lintas batas, munculnya platform stablecoin jelas merupakan kabar baik, yang diharapkan dapat mengurangi beban keuangan mereka secara signifikan.

Namun, kita juga harus memperhatikan bahwa meskipun stablecoin menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam hal biaya dan efisiensi, masih ada tantangan yang dihadapi dalam aspek regulasi, keamanan, dan tingkat adopsi. Di masa depan, seiring dengan perkembangan teknologi yang lebih lanjut dan perbaikan kebijakan terkait, stablecoin diharapkan dapat memainkan peran yang lebih penting dalam sistem keuangan global, membawa lebih banyak inovasi dan kemudahan untuk pembayaran lintas batas.