Baru-baru ini, dua ekonomi dari Asia Selatan, Vietnam dan Hong Kong, telah memicu perubahan sistem yang menarik di bidang aset digital. Kedua daerah ini hampir secara bersamaan melakukan tindakan di bidang aset dunia nyata (RWA), tetapi jalur dan caranya sangat berbeda.
Vietnam telah memilih cara legislasi cepat, dengan niat untuk segera menyalakan percikan pasar aset digital. Parlemen negara itu telah melalui Undang-Undang Industri Teknologi Digital, yang untuk pertama kalinya secara jelas membagi aset digital menjadi dua kategori: 'aset virtual' dan 'aset kripto'. Hukum ini diperkirakan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026, menandai langkah penting Vietnam di bidang kripto. Tujuan undang-undang baru ini termasuk memperbaiki sistem hukum terkait, menghubungkan standar regulasi internasional, serta membantu Vietnam segera keluar dari daftar abu-abu Kelompok Aksi Keuangan (FATF).
Sementara itu, Hong Kong telah mengambil strategi regulasi yang lebih hati-hati. Hong Kong secara resmi memberlakukan "Peraturan Stablecoin" pada 1 Agustus, yang memasukkan stablecoin ke dalam ruang lingkup regulasi infrastruktur keuangan. Pendekatan ini mencerminkan sikap Hong Kong yang mengejar perkembangan yang stabil di bidang aset digital.
Dua sikap sistem yang sangat berbeda ini ibarat dua mobil balap yang siap meluncur dari garis start. Strategi Vietnam dapat dibandingkan dengan pintu gerbang hukum, berusaha cepat mengumpulkan arus dana; sedangkan Hong Kong seperti menggunakan aturan sebagai pengukur, secara rinci mengkalibrasi arah perkembangan. Siapa yang bisa menang dalam perlombaan ini tidak hanya berkaitan dengan kemudahan saluran penerbitan aset digital dan kemampuan penyerapan dana, tetapi juga akan menentukan kepemilikan 'hak penetapan harga' aset di masa depan dan bobot kekuasaan berbicara.
Untuk seluruh industri aset digital, ini adalah pengujian sistem dua arah: bagaimana menjaga kecepatan perkembangan tanpa kehilangan kendali, dan bagaimana dalam mengejar ketahanan agar tidak tertinggal. Hasil dari permainan sistem ini akan memberikan referensi penting untuk perkembangan masa depan pasar aset digital di Asia dan bahkan di seluruh dunia.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, dua ekonomi dari Asia Selatan, Vietnam dan Hong Kong, telah memicu perubahan sistem yang menarik di bidang aset digital. Kedua daerah ini hampir secara bersamaan melakukan tindakan di bidang aset dunia nyata (RWA), tetapi jalur dan caranya sangat berbeda.
Vietnam telah memilih cara legislasi cepat, dengan niat untuk segera menyalakan percikan pasar aset digital. Parlemen negara itu telah melalui Undang-Undang Industri Teknologi Digital, yang untuk pertama kalinya secara jelas membagi aset digital menjadi dua kategori: 'aset virtual' dan 'aset kripto'. Hukum ini diperkirakan akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026, menandai langkah penting Vietnam di bidang kripto. Tujuan undang-undang baru ini termasuk memperbaiki sistem hukum terkait, menghubungkan standar regulasi internasional, serta membantu Vietnam segera keluar dari daftar abu-abu Kelompok Aksi Keuangan (FATF).
Sementara itu, Hong Kong telah mengambil strategi regulasi yang lebih hati-hati. Hong Kong secara resmi memberlakukan "Peraturan Stablecoin" pada 1 Agustus, yang memasukkan stablecoin ke dalam ruang lingkup regulasi infrastruktur keuangan. Pendekatan ini mencerminkan sikap Hong Kong yang mengejar perkembangan yang stabil di bidang aset digital.
Dua sikap sistem yang sangat berbeda ini ibarat dua mobil balap yang siap meluncur dari garis start. Strategi Vietnam dapat dibandingkan dengan pintu gerbang hukum, berusaha cepat mengumpulkan arus dana; sedangkan Hong Kong seperti menggunakan aturan sebagai pengukur, secara rinci mengkalibrasi arah perkembangan. Siapa yang bisa menang dalam perlombaan ini tidak hanya berkaitan dengan kemudahan saluran penerbitan aset digital dan kemampuan penyerapan dana, tetapi juga akan menentukan kepemilikan 'hak penetapan harga' aset di masa depan dan bobot kekuasaan berbicara.
Untuk seluruh industri aset digital, ini adalah pengujian sistem dua arah: bagaimana menjaga kecepatan perkembangan tanpa kehilangan kendali, dan bagaimana dalam mengejar ketahanan agar tidak tertinggal. Hasil dari permainan sistem ini akan memberikan referensi penting untuk perkembangan masa depan pasar aset digital di Asia dan bahkan di seluruh dunia.